Lumpur Lapindo

Ada satu hal yang khas di Sidoarjo, benar, itu adalah lumpur lapindo atau biasa disebut lumpur panas. Selama tiga tahun, bencana ini belum juga terselesaikan. Pemerintah beranggapan bahwa PT yang menangani bencana ini lambat. Selain itu, banyak korban yang masih belum terganti hartanya yang tenggelam oleh luapan lumpur. Oleh karena itu, lihat saja diTV, ada banyak korban yang mengadu jauh-jauh kejakarta supaya mendapat ganti rugi. Tau nggak, siapa perusahaan yang tidak sengaja menjadi pembuat masalah ini? perusahaan itu adalah PT. Lapindo. Makanya disebut lumpur lapindo karena berawal dari perusahaan itu. Sampai sekarang, sumur lapindo belum berhenti mengeluarkan cairan. Sekarang saja sumur itu malah mengeluarkan minyak gas. Alhamdulillah, wilayah dirumahku belum kena. Semoga selama-lamanya tidak ada lagi wilayah yang kena lumpur itu selain yang sekarang, karena itu saja sudah cukup. Mungkin ada hikmah yang bisa kita petik dari musibah ini. Salah satu hikmahnya sudah ada yang mendapatkan, lho!. Yang mendapatkan hikmahnya itu adalah orang-orang porong yang menjadikan bencana sebagai mata pencaharian mereka. Caranya adalah menjadikan lumpur sebagai wahana wisata yang setiap masuknya harus membayar Rp10.000. Disana juga ada yang jual kaset tentang lumpur seharga Rp20.000. Teman-teman mau mencoba wisata disini, silahkan saja kekotaku, kota Sidoarjo, OK!!!!