Cahaya Kehidupan

Yang Menerangi Pikiran, Jiwa dan Perasaan

Usainya UTS

Published by Ismailovic under on Sabtu, Maret 17, 2012
Di ponpesku, Smpit Darul Fikri baru saja menyelesaikan 2 pekan UTS. 1 pekan untuk ujian hafalan Qur'an, 1 pekan lagi untuk ujian pelajaran sekolah dan pondok. Diujian hafalan, aku dan teman-teman diuji dengan cara membacakan 1 juz tanpa lihat Qur'an, maksimal salahnya 20. Sedangkan ujian pelajaran sekolah, meliputi pelajaran umum, misal, matematika, IPA, dll. Kalau yang ini, Pelajaran pondok, meliputi, tauhid, fiqih, tafsir, bahasa arab, dll.
Beberapa hari sebelum 2 pekan berat tersebut, muncul satu kalimat yang ngetren diasrama, "UTS, pelajaran pondok, hafalan, PUSIIIING !!!"
Namun, Alhamdulillah aku berhasil melewati itu semua dengan hasil yang cukup memuaskan. Tentu, diiringi usaha dan do'a yang tidak sedikit. Tidak ada orang yang langsung bisa, pasti terdapat suatu proses belajar dan latihan.
Pekan depan, adalah pekan remidial. Cukup banyak sih, yang remidi, termasuk aku. Aku hanya remidi mapel PPkn. Sebetulnya, remidi itu tidak enak, kita harus berpikir dua kali. Lebih baik kita belajar keras dan nilainya bagus, setelah itu kita santai, daripada belajar setengah-setengah, hasilnya pun setengah, belajar lagi deh buat remidial.
Mungkin hal itu adalah pelajaran yang dapat diambil diUTS kali ini, untuk aku sendiri, dan untuk kalian semua.

Perjalan Mulia Dipagi Buta

Published by Ismailovic under on Sabtu, Maret 03, 2012
Ummi membangunkanku seperti yang selalu dilakukannya dari dulu. Karena sudah menjadi suatu kebiasaan, aku segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajjud.
Tak terasa, azan shubuh berkumandang merdu dari masjid dengan rumahku. Aku, kakak, serta abi berangkat ke masjid. Masih sepi, masih gelap. Berjalan kaki kemasjid yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah, penuh dengan deskripsi-deskripsi kehidupan yang dapat dijadikan berlembar-lembar skripsi.
Angin membeku, Daun-daun diam membisu. Bangsa jangkrik dan kodok suka ria bernyanyi, tanpa dihiraukan oleh sekuriti, yang tengah terlelap dalam mimpi didalam dekapan selimut sarungnya. Sekuriti tidur, membuka kesempatan pencuri masuk dan kabur. Benar-benar mulia pekerjaan sekuriti, menjaga kompleks dari pencuri dan antek-anteknya (pemulung, pengemis, sales) sambil main catur dan nyruput kopi, ngantuk, tidur sambil mimpi, mimpi jadi pegawai negeri, dapat gaji.
Obrolan dengan abi juga membuat pagi jadi berwarna-warni. Aku, kakak, abi ngobrol tentang apa saja.
Kami berjalan menuju masjid untuk melaksanakan tugas mulia, sholat shubuh berjamaah, diantara sekian banyak keluarga yang masih tidur diranjang springbednya. Oleh karena itu, di masjid, jumlah makmum paling sedikit ketika sholat shubuh. Beruntung sekali dapat menunaikan tugas itu. Mengharap pahala dariNya, untuk bekal diakhirat kelak.