Perjalan Mulia Dipagi Buta
Published by Ismailovic under Keluarga on Sabtu, Maret 03, 2012
Ummi membangunkanku seperti yang selalu dilakukannya dari dulu. Karena sudah menjadi suatu kebiasaan, aku segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajjud.
Tak terasa, azan shubuh berkumandang merdu dari masjid dengan rumahku. Aku, kakak, serta abi berangkat ke masjid. Masih sepi, masih gelap. Berjalan kaki kemasjid yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah, penuh dengan deskripsi-deskripsi kehidupan yang dapat dijadikan berlembar-lembar skripsi.
Angin membeku, Daun-daun diam membisu. Bangsa jangkrik dan kodok suka ria bernyanyi, tanpa dihiraukan oleh sekuriti, yang tengah terlelap dalam mimpi didalam dekapan selimut sarungnya. Sekuriti tidur, membuka kesempatan pencuri masuk dan kabur. Benar-benar mulia pekerjaan sekuriti, menjaga kompleks dari pencuri dan antek-anteknya (pemulung, pengemis, sales) sambil main catur dan nyruput kopi, ngantuk, tidur sambil mimpi, mimpi jadi pegawai negeri, dapat gaji.
Obrolan dengan abi juga membuat pagi jadi berwarna-warni. Aku, kakak, abi ngobrol tentang apa saja.
Kami berjalan menuju masjid untuk melaksanakan tugas mulia, sholat shubuh berjamaah, diantara sekian banyak keluarga yang masih tidur diranjang springbednya. Oleh karena itu, di masjid, jumlah makmum paling sedikit ketika sholat shubuh. Beruntung sekali dapat menunaikan tugas itu. Mengharap pahala dariNya, untuk bekal diakhirat kelak.
Tak terasa, azan shubuh berkumandang merdu dari masjid dengan rumahku. Aku, kakak, serta abi berangkat ke masjid. Masih sepi, masih gelap. Berjalan kaki kemasjid yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah, penuh dengan deskripsi-deskripsi kehidupan yang dapat dijadikan berlembar-lembar skripsi.
Angin membeku, Daun-daun diam membisu. Bangsa jangkrik dan kodok suka ria bernyanyi, tanpa dihiraukan oleh sekuriti, yang tengah terlelap dalam mimpi didalam dekapan selimut sarungnya. Sekuriti tidur, membuka kesempatan pencuri masuk dan kabur. Benar-benar mulia pekerjaan sekuriti, menjaga kompleks dari pencuri dan antek-anteknya (pemulung, pengemis, sales) sambil main catur dan nyruput kopi, ngantuk, tidur sambil mimpi, mimpi jadi pegawai negeri, dapat gaji.
Obrolan dengan abi juga membuat pagi jadi berwarna-warni. Aku, kakak, abi ngobrol tentang apa saja.
Kami berjalan menuju masjid untuk melaksanakan tugas mulia, sholat shubuh berjamaah, diantara sekian banyak keluarga yang masih tidur diranjang springbednya. Oleh karena itu, di masjid, jumlah makmum paling sedikit ketika sholat shubuh. Beruntung sekali dapat menunaikan tugas itu. Mengharap pahala dariNya, untuk bekal diakhirat kelak.
0 komentar:
Posting Komentar