Cahaya Kehidupan

Yang Menerangi Pikiran, Jiwa dan Perasaan

Detik-Detik Menegangkan

Published by Ismailovic under on Sabtu, Maret 06, 2010
Kemarin, aku baru saja menyelesaikan ujian Al-Qur'an atau disebut juga tashih. Aku melewatinya dengan lancar. Tapi, mula-mula sebelum dimulai, aku sangat deg-degan. Namun, ya bagaimana lagi, ujian ini harus aku lewati. Bab yang diujikan ada lima yaitu: tahfidz(hafalan surat), ghorib, tajwid, tartil, dan fasohah. Untuk yang tahfidz, masih dibagi dua bab, surat pendek, dan surat panjang. Aku dan teman-temanku yang kelas lima putra disuruh menyelesaikan yang tajwid dulu. Akhirnya, kamipun bergegas kekelas yang mengujikan tajwid. Oh, iya!, tempat tashihnya ini dilaksanakan disekolahku sendiri. Karena temanku malu semua, dan aku yang disuruh maju, akhirnya akupun menghadapi ujian yang pertama yaitu tajwid, setelah giliran temanku, Dito. Setelah diujikan, aku bergegas keluar dan memilih apa yang akan kuhadapi berikutnya. Ternyata aku memilih tempat diujikannya ghorib. Dikelas ini, banyak sekali kelas enamnya. Kemudian, aku ingat yang tadi dikatakan ustadahku kalau kelas enam didahulukan dulu gilirannya karena kelasnya nanti ada acara, jadi, harus cepat-cepat. Disini, aku menunggu sangat lama, sambil menunggu, aku membuka jajan yang tadi kubeli untuk mengisi waktu dengan makan, tiga bungkus jajan habis kulahap karena aku ketagihan. Aku berpikir nanti aku beli lagi, ah!, kalau ada yang menunggu lama". Akhirnya, tiba giliranku ghorib. Setelah diujikan, aku pergi ke kelas fasohah untuk diujikan tentang membaca Al-Qur'an. Tapi, lagi-lagi harus menunggu lama karena disini rame, meskipun sedikit yang kelas enam. Tapi, yang menyebalkan, kelas enam datang terus, yang satu keluar, kemudian datang lagi. Akupun mengajak temanku beli jajan dulu saja, mumpung diperbolehkan. Setelah beli, kami kembali kekelas tempat kami diuji. Ternyata, Tetap saja padat karena dari tadi kelas enam. Ya sudah, aku melihat kelas sebelah yaitu tempatnya diujikan tartil, sepertinya lumayan sepi. Akhirnya, tekad kami bulat dan kamipun pindah ketempat tartil ini. Katika tiba giliranku, akupun siap menghadapi ujianku yang ketiga ini. Setelah selesai diujikan dengan membaca Al-Qur'an di tartil ini, aku pun kembali ketempat fasohah untuk tes membaca Al-Qur'an selain tartil. Alhamdulillah, kelas inipun sudah sepi, sepertinya, pilihanku pindah cemerlang, juga, ya!. Temanku yang bersamaku terus dari tadipun kesini juga setelah gilirannya setelah aku ditartil tadi selesai. Temanku itu adalah Aditya. Dia selalu berbarengan denganku. Disini, yang kelas enam ada satu, tapi, dia mau mengalah karena malu, diapun mempersilahkan aku dan Aditya maju dulu karena dikelas ini yang maju bisa dua orang. Ternyata, yang selesai duluan adalah Aditya, jadi, ditempat berikutnya, aku setelahnya Aditya. Akupun selesai melewati ujian yang satu ini dan bergegas menyusul Aditya. Aku tahu dia pasti menuju tempat diujikan surat pendek. Dalam kelas ini, yang diujikan adalah surat An-Naas sampai Al-Zalzalah. Kebanyakan, yang dikelas ini, ujian yang dihadapinya kurang dua, yaitu surat pendek dan surat panjang. Oleh karena itu, mereka memilih kelas ini, karena agak mudah, lalu surat panjang, dan akhirnya selesai. Memang sudah kuduga kalau teman-temanku akan menghadapi ujian hafalan ini ketika semua ujian yang lai sudah dilewatinya. Dengan kata lain, mereka menetapkan kalau ujian hafalan ini dihadapinya terakhir saja. mungkin karena agak susah. Akhirnya, setelah Aditya selesai diujikan surat pendek, tiba giliranku dan akan segera kuakhiri. Kemudian, aku langsung menyusul Aditya disurat panjang. Dan ini merupakan tempat terakhir yang akan aku hadapi. Teman-temanku yang disinipun kebanyakan juga begitu, karena tadi sudah kubilang, kalau hafalan itu dijadikan akhir ujian karena mungkin susah. Disini, akhirnya semua berkumpul. Meski sudah ada beberapa yang sudah selesai. Pasti aku akan menyusul mereka. Tiba giliranku, akan kutunjukkan cara penutupan yang baik dengan nilai yang bagus. Akhirnya akupun melewatinya dengan lancar. Akupun bangga karena telah menyelesaikan ujian Al-Qur'an ini dan aku yakin nilaiku bagus, karena dari tadi aku selalu melewati satu bab ujian dengan lancar. Akupun makan siang dulu dengan makanan yang tadi kubawa dari rumah. Mumpung sebentar lagi dhuhur, akupun menunggunya sambil bermain bersama temanku. Waktu ssholatpun tiba, ketika itu, aku sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tashih dengan lancar. Kemudian, akupun bermain sebentar bersama temanku, setelah capek,............Go Home

0 komentar:

Posting Komentar