Akhirnya, tiba saatnya untuk P2D kelas 5 dilaksanakan. Ketika itu, aku tidak sabar untuk langsung berangkat. Tapi, aku harus membawa peralatan yang tertera pada pengumuman dari sekolah.
Ternyata, yang dibawa banyak sekali. Aku harus mengaturnya super rapi ditasku supaya bisa cukup. Akupun mendapat tugas dari kelompok untuk membawa tikar.
Ketika sudah siap, akupun berangkat kesekolah diantarkan pamanku. Aku lihat disekolah sudah banyak temanku yang datang. Akupun bergegas menaruh barangku disitu karena sangat berat dan supaya tidak cape'.
Setelah datang semua, saatnya check in peserta. Kami semua berkumpul di perpustakaan sekolah untuk mendapat penjelasan dari ustadz.
Setelah truknya datang, barang-barang dimasukkan, lalu ditata rapi, kemudian, aku dan semuanya pun masuk. Kamipun memulai perjalan yang terasa panjang ini.
Truk yang disewa ada dua, untuk laki sendiri, perempuan sendiri. Ketika dijalan, kami yang ada di truk bernyanyi lagu yang memberi semangat. Sampai setengah perjalanan, sudah tidak ada yang nyanyi lagi karena ngantuk dan tidak tahu mau nyanyi apa lagi.
Akhirnya, kami pun tiba di bumi perkemahan yang terletak di Sumberboto, Jombang.
Acara pertama adalah mendirikan tenda. Dalam P2D ini, telah dibagi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus mendirikan tenda sendiri.
Kelompok kami mendirikan dua tenda. Satu tenda yang dibuat dari jas hujan dan disangga dengan tongkat, satunya lagi tenda yang dibawa temanku, Wafi, yaitu tenda doom.
Setelah tenda siap, aku ingat dijadwal kalau setelah ini apel pembukaan, namun, ustadzku bilang masak dulu, kemudian makan.
Kami mendapat beras dari ustadz, sebagian buat makan siang kali ini. Ketika mau menanak nasi, yang ada hanya wajan, wadduh, repot, deh!. Tapi, katanya Wafi yang membawa wajan, itu juga bisa digunakan sebagai panci, karena agak dalam dan besar. Tapi, masalahnya, pancinya nggak ada tutupnya!, terpaksa, kami menanaknya tanpa ditutup.
Setelah itu, kami memasak lauk yang diberi ustadz yaitu nugget. Tapi, masaknya bukan diwajan yang tadi dipakai menanak nasi melainkan dipanci penanak nasi yang baru dipinjam dari kelompok lain.
Jadi, peralatannya itu seperti ketukar, wajan yang seharusnya untuk menggoreng lauk, dan panci untuk menanak nasi. Mungkin gara-gara minjam pancinya ketika nasinya sudah akan dimakan.
Ketika diambil, nasinya terlihat seperti bubur, namun, ketika dimakan, rasanya masih keras. Mungkin ini efek karena menanak dengan wajan. Jangan menirunya dirumah, ya!.
Setelah perut kenyang, kami bersantai sebentar di tenda. Tiba-tiba, ustadzku memanggil semua untuk apel pembukaan, akupun bergegas kelapangan.
Ketika apel, ustadzku bilang kalau saat P2D berlangsung, beliau tidak dipanggil ustadz, tapi komandan, begitu juga ustadz/ah yang lain. Kalau tidak panggil komandan, akan dihiraukan. Selain itu, kami chek barang-barang yang dibawa. Kalau ada salah satu anggota kelompok yang tidak membawa suatu barang, yang dihukum semua anggota kelompoknya. Jadi, satu salah, yang dihukum semuanya.
Kemudian, semua jajan dari satu kelompok diambil komandan, kemudian dikasih lagi tapi nyicil sedikit-sedikit.
Ketika jajannya diambil, banyak temanku yang marah-marah dan kecewa semua jajannya diambil. Tapi, untung saja masih diberi lagi, walau dijatah seperti itu.
Setelah apel, ada materi 1 yaitu PBB. Kami mengulang kembali pelajaran baris berbaris yang telah diajarkan disekolah.
Meskipun siang, tidak terasa panas karena semangat kami membara. Inilah acara yang ditunggu-tunggu, susur sungai. Dari bumi perkemahan kami berjalan dulu sampai menemukan mulut sungai, kemudian kamipun mulai menyusuri sungai dan berjalan disitu. Kamipun mulai basah.
Untuk menghindari kecelakaan pada kaki karena banyak batu kami semua pakai sepatu. Akhirnya, sepatu kamipun basah semua, tapi, nggak apa kok!, namanya aja camping.
Setelah melewati sungai, kami berjalan agak jauh. Ternyata jalannya memutar, dan akhirnya kami kembali ke bumi perkemahan.
Kami langsung disuruh latihan lompat harimau, yaitu lompat kemudian jungkir balik dengan cara yang halus sambil melindungi kepala.
Ketika sudah siap, kami langsung menghadapi halang rintang. Rintangan pertama adalah tiarap. Komandan membuat tempatnya seperti lumpur dengan cara mencabuti rumputnya lalu diberi air. Ketika berhasil melewatinya lalu melihat baju, waaw!, super kotor dan berlumpur, semua temanku pun begitu.
Setelah itu, rintangan bergelinding. kami diajak ketempat yang miring, lalu kami disuruh bergelinding, gerakannya juga harus betul, lho!. Dan yang terakhir, yang tadi kami pelajari, lompat harimau. Kami harus lompat melewati batas tali yang dipasang komandan, lalu jungkir balik.
Sehabis ini, adalah rintangan kelompok, kami harus berbaris sambil tiarap, kemudian yang paling belakang kedepan dengan cara tiarap menginjak temannya yang didepan, begitu seterusnya sampai habis. Selain itu, kita yang diinjak harus ikhlas diinjak dan kena lumpur dari baju teman kita yang tiarap.
Karena bajunya sudah kotor, kami harus bersih-bersih baju disungai yang tadi lewat jalan terdekat, tanpa berjalan jauh. Kebanyakan temanku bersih-bersih sambil bermain air.
Sehabis baju bersih, tinggal badannya aja yang dibersihkan. Untung saja aku bersih-bersihnya tidak main air, jadi cepat, dan langsung mandi, ganti baju, segar, deh!.
Kami pun ke aula untuk sholat maghrib dan dijamak dengan sholat isya.
Sehabis sholat, kami membaca al Ma'tsurat. Aku ingat ketika itu aku ngantuk-ngantuk. Tapi, setelah itu aku nggak ngantuk karena acaranya masak.
Kelompokku hanya masak mie dan lauk seperti sosis dan nugget karena takut masak nasi nggak matang lagi. Meskipun masak mie, aku tetap kenyang, kok!.
Setelah kenyang semua, saatnya haflah atau pentas kreatifitas. Kami akan menunjukkan yel-yel dari kelompok masing-masing, kemudian juga ada drama. Untuk yel-yel, kelompokku menjadi yang pertama tampil. Untung saja, dramanya dimulai dari belakang yang tampil ketika yel-yel, jadi, kami akan tampil terakhir karena ketika yel-yel kami pertama.
Semuanya sudah ngantuk, waktunya tidur. Tapi, ada jadwal ronda, temanku yang pertama ronda adalah Wafi dan Latif, aku memilih ronda terakhir saja. Malam itu, aku tidur tak terlalu nyenyak, karena tendanya terbuka, nyamuk masuk semua. Jadi mendingan aku ronda saja. Tapi aku masih ngantuk, akhirnya aku tidur lagi setelah ronda agak lama.
Akhirnya tiba waktunya bangun. Setelah ini akan ada acara caraka malam, tapi sebelumnya, kami harus sholat malam dulu.
Banyak temanku yang mengira kalau caraka malam itu melewati hutan tapi sendiri-sendiri, jadinya, banyak yang takut.
Ternyata, kami disuruh baris, kemudian dari semua kelompok, dijadikan dua kelompok saja. Kemudian, keduanya berperang, dengan cara menangkap musuh sebanyak-banyaknya sampai habis. Tapi, sayangnya kelompokku kalah.
Sekarang waktunya sholat subuh dan membaca al Ma'tsurat. Karena bangunnya terlalu malam, banyak temanku yang masih ngantuk, apalagi ketika membaca al Ma'tsurat, banyak yang ketiduran!.
Biar nggak ngantuk, kami senam dulu. Biasanya, kalau kemah kayak gini, senamnya cukup lama daripada yang disekolah, lho!. Aku mengikutinya dengan semangat karena aku sudah agak hafal, lagipula, untuk menghilangkan rasa ngantukku.
Sekarang waktunya persiapan untuk out bound, supaya kuat, kami harus makan dulu. Oleh karena itu, kami harus masak, sama seperti tadi malam, kelompokku hanya membuat mie.
Setelah perut terisi, kamipun siap out bound low impact. Ketika itu, kami melakukan beberapa game seru.
Dari semua kelompok laki totalnya ada 4, samudra, matahari, bumi dan langit. Kemudian, dibagi jadi dua kelompok, samudera dengan matahari, bumi dengan langit. Samudra adalah kelompokku. Pertama, dua kelompok ini tarik tambang. Kelompok gabunganku menang 2 set langsung.
Setelah itu, permainan satria berkuda. Telah disediakan segitiga raksasa yang dibuat dari bambu yang dipasang tali untuk ditarik dan untuk dikendalikan. Seseorang harus naik kesegitiga itu. Dan yang naik dari kelompokku adalah aku. Segitiganya ini bisa berjalan dengan cara dikendalikan dengan tali. Jika yang menarik tali tidak konsentrasi, segitiganya bisa jatuh. Kelompok yang satu dengan yang lain balapan siapa yang paling cepat. Dari dua kelompok laki yang tadi, kelompok gabungan samudra-mataharilah yang menang. Lagi-lagi kelompokku menang.
Sekarang saatnya final tarik tambang. Semua kelas 5 putra versus kelas5 putri. Karena kelas 5 putri lebih banyak jadinya menang, tapi itu baru set pertama, yang kedua, jumlahnya disamakan, eh, ternyata masih tetap yang putra kalah, aku bingung, kok bisa, ya!. Sudahlah, kalah menang itu biasa. Sehabis itu, kami packing barang. Dengan cepat, kami selesai beres-beres. Beres-beresnya dilakukan sekarang karena biar waktunya hemat dan nanti tinggal mandi.
Ini salah satu bagian yang membuat cape', longmarch. Kami harus berjalan sangat jauh disiang bolong begini.
Yang ada di depan adalah perempuan, yang dibelakang, laki semua. Ketika sudah agak jauh, aku heran, yang laki, kok tinggal kelompokku saja. Dibelakang kosong. Kelompokku hebat, dari 4 kelompok, yang berhasil maju cuma satu.
Ditengah, komandan menyuruh istirahat sambil menunggu kelompok yang laki. Kemudian aku lihat dikejauhan, ternyata kelompok laki yang lain masih tertinggal jauh. Ini kesempatan kami mendapat istirahat yang lama.
Setelah menunggu, tibalah kelompok putra yang lain. Perjalanan panjang melelahkan ini dilanjutkan kembali. Ternyata, tujuan perjalanan ini ke suatu sumber air. disitu aku meminum air segar asli pegunungan. Tapi, sayangnya aku tidak bisa leluasa meminumnya karena banyak yang berebutan.
Setelah itu, kami kembali lagi ke bumi perkemahan. Perjalanan panjang kembali dimulai. Ditengah perjalanan, kami harus melewati jalan yang tanahnya kalau diinjak akan merosot kebawah hingga kakinya tenggelam. Masalahnya ketika itu kami pakai sepatu, akibatnya semua sepatunya kotor. Tapi, itu memang yang namanya rintangan yang harus dihadapi ketika hidup dihutan.
Akhirnya, kami tiba dibumi perkemahan. Kami langsung diberi nasi bungkus karena habis ini akan pulang dan biar tidak repot masak.
Sehabis makan, aku bergegas kesungai untuk membersihkan celana yang tadi kena tanah liat ketika longmarch. Akupun bergegas mandi karena sekarang masih sepi, masih main air disungai semua. biar cepat, aku mencuri start. Aku mencuri start bersama temanku, Fadhil. Keluar kamar mandi, semua pada menunggu didepan kamar mandi sambil mengantre. Melihat komandan ada yang sholat berjama'ah, aku ikut saja biar cepat.
Setelah semuanya selesai sholat, saatnya apel penutupan. Ketika itu, komandan bilang kalau sekarang komandan sudah berubah lagi menjadi ustadz/ah yang baik hati, dan ustadz/ah minta maaf kalau saat P2D bersikap terlalu tegas dan keras. Apel penutupan pun selesai. Barang-barang dimasukkan truk dan ditata ustadz, kemudian kami semua pun masuk.
Ketika perjalanan pulang, tidak seperti berangkatnya, kalau berngkatnya sambil nyanyi, sekarang malah tidur semua. Sudah gitu, posenya lucu-lucu, akhirnya ustadz pun mengabadikannya dengan cara memotretnya. Aku nggak nyangka, kata temanku, aku tidur juga difoto, lho!.
Karena dari tadi ketawa, nggak terasa sudah nyampai sekolah.
Akupun melihat-lihat sebentar, ternyata pamanku sudah datang menjemput. Akupun segera mengambil barangku dan ijin ustadz/ah. selanjutnya aku langsung Go........Home.