Cahaya Kehidupan

Yang Menerangi Pikiran, Jiwa dan Perasaan

Peminta-minta di lampu merah dekat rumahku

Published by Ismailovic under on Senin, November 14, 2011
Setiap melintas perempatan lampu merah dekat rumahku, selalu aku lihat dua orang bersaudara yang lumpuh, ndeprok sambil menengadahkan tangan. Mereka memanfaatkan kelumpuhannya untuk meraih simpati orang. Kata abiku, pekerjaan mereka memang meminta-minta. Mereka punya jam dinas mirip pekerja kantoran. Sebelum jam enam pagi, di saat lalu lintas belum padat, seorang pengendara becak rutin mengantar mereka ngantor. Dan sebelum maghrib menjemputnya pulang. Mereka adalah penyandang cacat eh disabilitas. Istilah 'penyandang cacat' memang baiknya diganti dengan disabilitas. Karena istilah 'penyandang cacat' lebih berkonotasi negatif, bahwa semua orang yang cacat patut dikasihani, tak bermartabat dan tak bermasa depan. Padahal sebenarnya banyak orang dengan keterbatasan fisik malah berhasil sebagai pengusaha. Hebatnya lagi mereka malah mempekerjakan orang normal sebagai pegawainya.

Menghafal Kitab Suci

Published by Ismailovic under on Minggu, November 06, 2011

Di pondokku, SMPIT Darul Fikri, kegiatan unggulannya adalah menghafal Qur'an. Setiap hari, aku dan teman-temanku memulai pagi dengan menghafal, sorenya, kami memuroja'ah hafalan kami. Dalam seminggu, Senin sampai Jum'at kami menghafal, Sabtu Minggunya libur. Di sekolah ini, targetnya sepuluh juz ketika lulus. 3 juz dibelakang, dan 7 juz didepan. Juz yang dihafal beragam, ada yang baru juz 30, ada juga yang sudah mencapai 7 juz. Aku sendiri pun tengah menghafal juz 28. Dalam menghafal Qur'an, rasanya gampang-gampang susah. Aku masih ingat ketika awal-awal masuk sekolah, aku dan teman-teman banyak yang mengeluh saat hafalan. Tapi sekarang, menghafal terasa lebih gampang karena sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap pagi. Masalah menghafal tuntas sudah, sekarang, tinggal muroja'ah atau mengulangnya. Aku sudah sering mendapati kata-kata "menghafal itu mudah, tapi menjaga hafalannya itu susah". Oleh karena itu, disekolahku ada kegiatan memuroja'ah 5 halaman setiap sehabis sholat. Insyaallah itu akan memudahkan untuk memuroja'ah. Dipondokku, satu hal yang perlu dicamkan, kalau kami belum menyetorkan hafalan baru atau muroja'ah kepada ustadz/ah, kami terancam tidak mandi. Meski masih bisa mandi, mungkin waktunya sedikit dan mendapat antrean paling belakang. Itu karena waktu hafalannya sebelum berangkat sekolah dan persiapan sekolahnya belum dilakukan, mandinya pun rebutan, siapa cepat dia dapat, siapa lambat, dia telat. Itulah serunya menghafal di Darul fikri, tertarik!?