Cahaya Kehidupan

Yang Menerangi Pikiran, Jiwa dan Perasaan

Mancing Bersama

Published by Ismailovic under on Sabtu, Maret 27, 2010
Aku baru saja menyelesaikan UTS, supaya tidak stres, wali kelasku mengadakan progam refreshing dengan mancing bersama. Kegiatan ini sudah direncanakan sejak hari Kamis, dan akan dilaksanakan pada hari Sabtu. Acara ini hanya diikuti murid kelasku dan beberapa ustad. Sebelum hari Sabtu, kami harus memberikan uang iuran sebesar sepuluh ribu rupiah untuk melakukan acara mancing ini. Tidak semua teman sekelasku yang ikut, tapi sebagian besar ikut. Kami menuju ketempat pancing dengan mengendarai mobil pick-up punya ustadku. Akhirnya, kami sampai ketempat pancingnya. Aku nggak tahu nama kolam pancingnya, karena gak ada tulisannya disekitar situ, tapi aku tahu disitu adalah daerah banjar panji. Dengan menyewa pancing seharga seribu rupiah, kamipun mulai mancing. Tapi aku tidak menggunakan pancing yang disewakan, aku menggunakan pancingnya temanku karena pancingnya itu nggak dipakai. Sebetulnya, aku tidak terlalu mahir mancing, dan saat itupun aku nggak terlalu ingin mancing. Dibanjar panji, dapat ikannya itu cepat sekali. Nggak sampai lima menit, sudah ada temanku yang dapat. Karena mudah, dapat ikannya pun jadi banyak. Kalau tidak salah kami dapat 5 kg ikan. Ikan-ikan itu langsung dibakar oleh ibu-ibu yang bertugas membuat makanan disitu. Saat itu, kami menunggu cukup lama karena membakarnya masih dengan alat tradisional. Ketika itu, ada temanku yaitu Dyllan dan Alan baru datang karena tidak ikut dengan rombongan kami. Dyllan berangkat dengan kakaknya dan Alan dengan bapaknya. Kata ustadku, makanannya akan segera matang. Ustadkupun mengupas buah semangka yang tadi dibawa. Akhirnya, acara yang ditunggu-tunggu tiba, nasi, ikan, sambel dan buahnya sudah siap semua. Aku mengambil nasi cukup banyak karena saat itu aku sangat lapar dan makanannya kelihatan enak. Kemudian ikannya kupilih, kuambil sambel. Setelah dicicipi, manteb tenan!!!!!, sambelnya sangat enak, ikan bakarnya pun manteb. Nasiku hampir habis, akupun bergegas nambah nasi keburu nasinya habis. Aku menikmati hidangan ini bersama temanku, dan saat itu adalah saat makan paling nikmat. Setelah makan nasi yang manteb itu, aku makan buah. Karena masih banyak, ustad memperbolehkan memakan semangka agak banyak. Akhirnya, akupun memakan empat potongan, tapi, ada temanku yang sangat rakus, dia memakan sepuluh potongan. Setelah itu, ustadku membayar ikan dan jasa membakar ikannya. Sekarang waktunya pulang. Didekat kolam pancing, kami berhenti dulu disebuah masjid untuk sholat asar. Perjalanan dilanjutkan kembali. Enaknya naik mobil pick-up adalah suasananya yang lebih alami. Ketika disuatu jalan, kami bertemu ustadku yang naik motor. Ustadku itu ada dibelakang mobil. kemudian, ustadku itu berkata "Oke!!". Ketentuannya, kalau ustadku bilang oke, kami menjawab"Okelah kalo begitu!!". Kamipun dari mobil pick-up dengan serentak berkata"Okela kalo begitu" dengan keras. Kebetulan disitu tempatnya rame. Kami lihat, semua orang menengok kemobil kami ketika berteriak "Okela kalo begitu!!". Kami pun tertawa melihat tingkah warga yang menganggap kita seperti orang terkenal. Kami sampai disuatu tempat yang rame dengan penjual mainan dan anak-anak. Karena saat itu ustadku yang naik motor nggak ada lagi, jadi, aku yang berkata ''Oke!!" "Okela kalo begitu!!"temanku teriak dengan serentak. Saat itu, penjual dan anak-anaknya menengok semua kearah kami. Kamipun tertawa lagi seperti tadi. Tak terasa, kami sudah sampai kesekolah lagi. Saat itu, sudah agak sore sekitar jam setengah lima, cuacanyapun mendung tak bersahabat. Aku beserta teman-temanku yang naik sepeda pulang bersama, dijalan kami akan berpencar. Ketika berpencar, yang masih bersamaku adalah Fadhil. Biasanya, aku dan Fadhil kalau pulang bersama selalu bersantai dulu dipos satpam yang kosong. Ketika bersantai, aku melihat umiku pergi, uniku juga melihatku dan menyuruhku pulang. Dari pos ini, aku dan Fadhil berpencar. Akhirnya akupun sampai dirumah, melelahkan sekali, ya!!

Hasil P2D

Published by Ismailovic under on Jumat, Maret 19, 2010
Setelah berlangsungnya P2D, pasti dielas lima ini banyak perubahan dari negatif ke positif, cuma, perubahan itu belum terlihat. Oleh karena itu, perubahan itu harus digali supaya bisa terlihat. Itu karena, selama seminggu setelah P2D ini, belum terlalu menonjol perubahannya. Kalau mau digali, kita harus mengetahui apa perubahannya, sama seperti kita kalau menggali harus tahu tempat dimana barangnya terkubur. Dibawah ini adalah perubahan yang akan terjadi setelah P2D berlangsung:
- lebih bersemangat
- lebih mandiri
- lebih kompak
- lebih bertanggung jawab
- lebih sabar
- lebih cerdas
- mempunyai jiwa kepemimpinan
- fisiknya kuat
- lebih kreatif
- dan, masih banyak lagi.
Dan ini adalah hasil yang khusus buat temanku yang gendut-gendut, berat badan mereka banyak yang turun. Tapi, banyak juga temanku yang kurus dan langsing berat badannya turun, termasuk aku!. Mungkin gara-gara ketika P2D sering lari dan loncat. Itu adalah contoh perubahan yang sudah terlihat, kami hanya tinggal menggali perubahan yang belum terlihat, semoga saja ketemu, ya!

Saat P2D Berlangsung

Published by Ismailovic under on Minggu, Maret 14, 2010
Akhirnya, tiba saatnya untuk P2D kelas 5 dilaksanakan. Ketika itu, aku tidak sabar untuk langsung berangkat. Tapi, aku harus membawa peralatan yang tertera pada pengumuman dari sekolah.
Ternyata, yang dibawa banyak sekali. Aku harus mengaturnya super rapi ditasku supaya bisa cukup. Akupun mendapat tugas dari kelompok untuk membawa tikar.
Ketika sudah siap, akupun berangkat kesekolah diantarkan pamanku. Aku lihat disekolah sudah banyak temanku yang datang. Akupun bergegas menaruh barangku disitu karena sangat berat dan supaya tidak cape'.
Setelah datang semua, saatnya check in peserta. Kami semua berkumpul di perpustakaan sekolah untuk mendapat penjelasan dari ustadz.
Setelah truknya datang, barang-barang dimasukkan, lalu ditata rapi, kemudian, aku dan semuanya pun masuk. Kamipun memulai perjalan yang terasa panjang ini.
Truk yang disewa ada dua, untuk laki sendiri, perempuan sendiri. Ketika dijalan, kami yang ada di truk bernyanyi lagu yang memberi semangat. Sampai setengah perjalanan, sudah tidak ada yang nyanyi lagi karena ngantuk dan tidak tahu mau nyanyi apa lagi.
Akhirnya, kami pun tiba di bumi perkemahan yang terletak di Sumberboto, Jombang.
Acara pertama adalah mendirikan tenda. Dalam P2D ini, telah dibagi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus mendirikan tenda sendiri.
Kelompok kami mendirikan dua tenda. Satu tenda yang dibuat dari jas hujan dan disangga dengan tongkat, satunya lagi tenda yang dibawa temanku, Wafi, yaitu tenda doom.
Setelah tenda siap, aku ingat dijadwal kalau setelah ini apel pembukaan, namun, ustadzku bilang masak dulu, kemudian makan.
Kami mendapat beras dari ustadz, sebagian buat makan siang kali ini. Ketika mau menanak nasi, yang ada hanya wajan, wadduh, repot, deh!. Tapi, katanya Wafi yang membawa wajan, itu juga bisa digunakan sebagai panci, karena agak dalam dan besar. Tapi, masalahnya, pancinya nggak ada tutupnya!, terpaksa, kami menanaknya tanpa ditutup.
Setelah itu, kami memasak lauk yang diberi ustadz yaitu nugget. Tapi, masaknya bukan diwajan yang tadi dipakai menanak nasi melainkan dipanci penanak nasi yang baru dipinjam dari kelompok lain.
Jadi, peralatannya itu seperti ketukar, wajan yang seharusnya untuk menggoreng lauk, dan panci untuk menanak nasi. Mungkin gara-gara minjam pancinya ketika nasinya sudah akan dimakan.
Ketika diambil, nasinya terlihat seperti bubur, namun, ketika dimakan, rasanya masih keras. Mungkin ini efek karena menanak dengan wajan. Jangan menirunya dirumah, ya!.
Setelah perut kenyang, kami bersantai sebentar di tenda. Tiba-tiba, ustadzku memanggil semua untuk apel pembukaan, akupun bergegas kelapangan.
Ketika apel, ustadzku bilang kalau saat P2D berlangsung, beliau tidak dipanggil ustadz, tapi komandan, begitu juga ustadz/ah yang lain. Kalau tidak panggil komandan, akan dihiraukan. Selain itu, kami chek barang-barang yang dibawa. Kalau ada salah satu anggota kelompok yang tidak membawa suatu barang, yang dihukum semua anggota kelompoknya. Jadi, satu salah, yang dihukum semuanya.
Kemudian, semua jajan dari satu kelompok diambil komandan, kemudian dikasih lagi tapi nyicil sedikit-sedikit.
Ketika jajannya diambil, banyak temanku yang marah-marah dan kecewa semua jajannya diambil. Tapi, untung saja masih diberi lagi, walau dijatah seperti itu.
Setelah apel, ada materi 1 yaitu PBB. Kami mengulang kembali pelajaran baris berbaris yang telah diajarkan disekolah.
Meskipun siang, tidak terasa panas karena semangat kami membara. Inilah acara yang ditunggu-tunggu, susur sungai. Dari bumi perkemahan kami berjalan dulu sampai menemukan mulut sungai, kemudian kamipun mulai menyusuri sungai dan berjalan disitu. Kamipun mulai basah.
Untuk menghindari kecelakaan pada kaki karena banyak batu kami semua pakai sepatu. Akhirnya, sepatu kamipun basah semua, tapi, nggak apa kok!, namanya aja camping.
Setelah melewati sungai, kami berjalan agak jauh. Ternyata jalannya memutar, dan akhirnya kami kembali ke bumi perkemahan.
Kami langsung disuruh latihan lompat harimau, yaitu lompat kemudian jungkir balik dengan cara yang halus sambil melindungi kepala.
Ketika sudah siap, kami langsung menghadapi halang rintang. Rintangan pertama adalah tiarap. Komandan membuat tempatnya seperti lumpur dengan cara mencabuti rumputnya lalu diberi air. Ketika berhasil melewatinya lalu melihat baju, waaw!, super kotor dan berlumpur, semua temanku pun begitu.
Setelah itu, rintangan bergelinding. kami diajak ketempat yang miring, lalu kami disuruh bergelinding, gerakannya juga harus betul, lho!. Dan yang terakhir, yang tadi kami pelajari, lompat harimau. Kami harus lompat melewati batas tali yang dipasang komandan, lalu jungkir balik.
Sehabis ini, adalah rintangan kelompok, kami harus berbaris sambil tiarap, kemudian yang paling belakang kedepan dengan cara tiarap menginjak temannya yang didepan, begitu seterusnya sampai habis. Selain itu, kita yang diinjak harus ikhlas diinjak dan kena lumpur dari baju teman kita yang tiarap.
Karena bajunya sudah kotor, kami harus bersih-bersih baju disungai yang tadi lewat jalan terdekat, tanpa berjalan jauh. Kebanyakan temanku bersih-bersih sambil bermain air.
Sehabis baju bersih, tinggal badannya aja yang dibersihkan. Untung saja aku bersih-bersihnya tidak main air, jadi cepat, dan langsung mandi, ganti baju, segar, deh!.
Kami pun ke aula untuk sholat maghrib dan dijamak dengan sholat isya.
Sehabis sholat, kami membaca al Ma'tsurat. Aku ingat ketika itu aku ngantuk-ngantuk. Tapi, setelah itu aku nggak ngantuk karena acaranya masak.
Kelompokku hanya masak mie dan lauk seperti sosis dan nugget karena takut masak nasi nggak matang lagi. Meskipun masak mie, aku tetap kenyang, kok!.
Setelah kenyang semua, saatnya haflah atau pentas kreatifitas. Kami akan menunjukkan yel-yel dari kelompok masing-masing, kemudian juga ada drama. Untuk yel-yel, kelompokku menjadi yang pertama tampil. Untung saja, dramanya dimulai dari belakang yang tampil ketika yel-yel, jadi, kami akan tampil terakhir karena ketika yel-yel kami pertama.
Semuanya sudah ngantuk, waktunya tidur. Tapi, ada jadwal ronda, temanku yang pertama ronda adalah Wafi dan Latif, aku memilih ronda terakhir saja. Malam itu, aku tidur tak terlalu nyenyak, karena tendanya terbuka, nyamuk masuk semua. Jadi mendingan aku ronda saja. Tapi aku masih ngantuk, akhirnya aku tidur lagi setelah ronda agak lama.
Akhirnya tiba waktunya bangun. Setelah ini akan ada acara caraka malam, tapi sebelumnya, kami harus sholat malam dulu.
Banyak temanku yang mengira kalau caraka malam itu melewati hutan tapi sendiri-sendiri, jadinya, banyak yang takut.
Ternyata, kami disuruh baris, kemudian dari semua kelompok, dijadikan dua kelompok saja. Kemudian, keduanya berperang, dengan cara menangkap musuh sebanyak-banyaknya sampai habis. Tapi, sayangnya kelompokku kalah.
Sekarang waktunya sholat subuh dan membaca al Ma'tsurat. Karena bangunnya terlalu malam, banyak temanku yang masih ngantuk, apalagi ketika membaca al Ma'tsurat, banyak yang ketiduran!.
Biar nggak ngantuk, kami senam dulu. Biasanya, kalau kemah kayak gini, senamnya cukup lama daripada yang disekolah, lho!. Aku mengikutinya dengan semangat karena aku sudah agak hafal, lagipula, untuk menghilangkan rasa ngantukku.
Sekarang waktunya persiapan untuk out bound, supaya kuat, kami harus makan dulu. Oleh karena itu, kami harus masak, sama seperti tadi malam, kelompokku hanya membuat mie.
Setelah perut terisi, kamipun siap out bound low impact. Ketika itu, kami melakukan beberapa game seru.
Dari semua kelompok laki totalnya ada 4, samudra, matahari, bumi dan langit. Kemudian, dibagi jadi dua kelompok, samudera dengan matahari, bumi dengan langit. Samudra adalah kelompokku. Pertama, dua kelompok ini tarik tambang. Kelompok gabunganku menang 2 set langsung.
Setelah itu, permainan satria berkuda. Telah disediakan segitiga raksasa yang dibuat dari bambu yang dipasang tali untuk ditarik dan untuk dikendalikan. Seseorang harus naik kesegitiga itu. Dan yang naik dari kelompokku adalah aku. Segitiganya ini bisa berjalan dengan cara dikendalikan dengan tali. Jika yang menarik tali tidak konsentrasi, segitiganya bisa jatuh. Kelompok yang satu dengan yang lain balapan siapa yang paling cepat. Dari dua kelompok laki yang tadi, kelompok gabungan samudra-mataharilah yang menang. Lagi-lagi kelompokku menang.
Sekarang saatnya final tarik tambang. Semua kelas 5 putra versus kelas5 putri. Karena kelas 5 putri lebih banyak jadinya menang, tapi itu baru set pertama, yang kedua, jumlahnya disamakan, eh, ternyata masih tetap yang putra kalah, aku bingung, kok bisa, ya!. Sudahlah, kalah menang itu biasa. Sehabis itu, kami packing barang. Dengan cepat, kami selesai beres-beres. Beres-beresnya dilakukan sekarang karena biar waktunya hemat dan nanti tinggal mandi.
Ini salah satu bagian yang membuat cape', longmarch. Kami harus berjalan sangat jauh disiang bolong begini.
Yang ada di depan adalah perempuan, yang dibelakang, laki semua. Ketika sudah agak jauh, aku heran, yang laki, kok tinggal kelompokku saja. Dibelakang kosong. Kelompokku hebat, dari 4 kelompok, yang berhasil maju cuma satu.
Ditengah, komandan menyuruh istirahat sambil menunggu kelompok yang laki. Kemudian aku lihat dikejauhan, ternyata kelompok laki yang lain masih tertinggal jauh. Ini kesempatan kami mendapat istirahat yang lama.
Setelah menunggu, tibalah kelompok putra yang lain. Perjalanan panjang melelahkan ini dilanjutkan kembali. Ternyata, tujuan perjalanan ini ke suatu sumber air. disitu aku meminum air segar asli pegunungan. Tapi, sayangnya aku tidak bisa leluasa meminumnya karena banyak yang berebutan.
Setelah itu, kami kembali lagi ke bumi perkemahan. Perjalanan panjang kembali dimulai. Ditengah perjalanan, kami harus melewati jalan yang tanahnya kalau diinjak akan merosot kebawah hingga kakinya tenggelam. Masalahnya ketika itu kami pakai sepatu, akibatnya semua sepatunya kotor. Tapi, itu memang yang namanya rintangan yang harus dihadapi ketika hidup dihutan.
Akhirnya, kami tiba dibumi perkemahan. Kami langsung diberi nasi bungkus karena habis ini akan pulang dan biar tidak repot masak.
Sehabis makan, aku bergegas kesungai untuk membersihkan celana yang tadi kena tanah liat ketika longmarch. Akupun bergegas mandi karena sekarang masih sepi, masih main air disungai semua. biar cepat, aku mencuri start. Aku mencuri start bersama temanku, Fadhil. Keluar kamar mandi, semua pada menunggu didepan kamar mandi sambil mengantre. Melihat komandan ada yang sholat berjama'ah, aku ikut saja biar cepat.
Setelah semuanya selesai sholat, saatnya apel penutupan. Ketika itu, komandan bilang kalau sekarang komandan sudah berubah lagi menjadi ustadz/ah yang baik hati, dan ustadz/ah minta maaf kalau saat P2D bersikap terlalu tegas dan keras. Apel penutupan pun selesai. Barang-barang dimasukkan truk dan ditata ustadz, kemudian kami semua pun masuk.
Ketika perjalanan pulang, tidak seperti berangkatnya, kalau berngkatnya sambil nyanyi, sekarang malah tidur semua. Sudah gitu, posenya lucu-lucu, akhirnya ustadz pun mengabadikannya dengan cara memotretnya. Aku nggak nyangka, kata temanku, aku tidur juga difoto, lho!.
Karena dari tadi ketawa, nggak terasa sudah nyampai sekolah.
Akupun melihat-lihat sebentar, ternyata pamanku sudah datang menjemput. Akupun segera mengambil barangku dan ijin ustadz/ah. selanjutnya aku langsung Go........Home.

Detik-Detik Menegangkan

Published by Ismailovic under on Sabtu, Maret 06, 2010
Kemarin, aku baru saja menyelesaikan ujian Al-Qur'an atau disebut juga tashih. Aku melewatinya dengan lancar. Tapi, mula-mula sebelum dimulai, aku sangat deg-degan. Namun, ya bagaimana lagi, ujian ini harus aku lewati. Bab yang diujikan ada lima yaitu: tahfidz(hafalan surat), ghorib, tajwid, tartil, dan fasohah. Untuk yang tahfidz, masih dibagi dua bab, surat pendek, dan surat panjang. Aku dan teman-temanku yang kelas lima putra disuruh menyelesaikan yang tajwid dulu. Akhirnya, kamipun bergegas kekelas yang mengujikan tajwid. Oh, iya!, tempat tashihnya ini dilaksanakan disekolahku sendiri. Karena temanku malu semua, dan aku yang disuruh maju, akhirnya akupun menghadapi ujian yang pertama yaitu tajwid, setelah giliran temanku, Dito. Setelah diujikan, aku bergegas keluar dan memilih apa yang akan kuhadapi berikutnya. Ternyata aku memilih tempat diujikannya ghorib. Dikelas ini, banyak sekali kelas enamnya. Kemudian, aku ingat yang tadi dikatakan ustadahku kalau kelas enam didahulukan dulu gilirannya karena kelasnya nanti ada acara, jadi, harus cepat-cepat. Disini, aku menunggu sangat lama, sambil menunggu, aku membuka jajan yang tadi kubeli untuk mengisi waktu dengan makan, tiga bungkus jajan habis kulahap karena aku ketagihan. Aku berpikir nanti aku beli lagi, ah!, kalau ada yang menunggu lama". Akhirnya, tiba giliranku ghorib. Setelah diujikan, aku pergi ke kelas fasohah untuk diujikan tentang membaca Al-Qur'an. Tapi, lagi-lagi harus menunggu lama karena disini rame, meskipun sedikit yang kelas enam. Tapi, yang menyebalkan, kelas enam datang terus, yang satu keluar, kemudian datang lagi. Akupun mengajak temanku beli jajan dulu saja, mumpung diperbolehkan. Setelah beli, kami kembali kekelas tempat kami diuji. Ternyata, Tetap saja padat karena dari tadi kelas enam. Ya sudah, aku melihat kelas sebelah yaitu tempatnya diujikan tartil, sepertinya lumayan sepi. Akhirnya, tekad kami bulat dan kamipun pindah ketempat tartil ini. Katika tiba giliranku, akupun siap menghadapi ujianku yang ketiga ini. Setelah selesai diujikan dengan membaca Al-Qur'an di tartil ini, aku pun kembali ketempat fasohah untuk tes membaca Al-Qur'an selain tartil. Alhamdulillah, kelas inipun sudah sepi, sepertinya, pilihanku pindah cemerlang, juga, ya!. Temanku yang bersamaku terus dari tadipun kesini juga setelah gilirannya setelah aku ditartil tadi selesai. Temanku itu adalah Aditya. Dia selalu berbarengan denganku. Disini, yang kelas enam ada satu, tapi, dia mau mengalah karena malu, diapun mempersilahkan aku dan Aditya maju dulu karena dikelas ini yang maju bisa dua orang. Ternyata, yang selesai duluan adalah Aditya, jadi, ditempat berikutnya, aku setelahnya Aditya. Akupun selesai melewati ujian yang satu ini dan bergegas menyusul Aditya. Aku tahu dia pasti menuju tempat diujikan surat pendek. Dalam kelas ini, yang diujikan adalah surat An-Naas sampai Al-Zalzalah. Kebanyakan, yang dikelas ini, ujian yang dihadapinya kurang dua, yaitu surat pendek dan surat panjang. Oleh karena itu, mereka memilih kelas ini, karena agak mudah, lalu surat panjang, dan akhirnya selesai. Memang sudah kuduga kalau teman-temanku akan menghadapi ujian hafalan ini ketika semua ujian yang lai sudah dilewatinya. Dengan kata lain, mereka menetapkan kalau ujian hafalan ini dihadapinya terakhir saja. mungkin karena agak susah. Akhirnya, setelah Aditya selesai diujikan surat pendek, tiba giliranku dan akan segera kuakhiri. Kemudian, aku langsung menyusul Aditya disurat panjang. Dan ini merupakan tempat terakhir yang akan aku hadapi. Teman-temanku yang disinipun kebanyakan juga begitu, karena tadi sudah kubilang, kalau hafalan itu dijadikan akhir ujian karena mungkin susah. Disini, akhirnya semua berkumpul. Meski sudah ada beberapa yang sudah selesai. Pasti aku akan menyusul mereka. Tiba giliranku, akan kutunjukkan cara penutupan yang baik dengan nilai yang bagus. Akhirnya akupun melewatinya dengan lancar. Akupun bangga karena telah menyelesaikan ujian Al-Qur'an ini dan aku yakin nilaiku bagus, karena dari tadi aku selalu melewati satu bab ujian dengan lancar. Akupun makan siang dulu dengan makanan yang tadi kubawa dari rumah. Mumpung sebentar lagi dhuhur, akupun menunggunya sambil bermain bersama temanku. Waktu ssholatpun tiba, ketika itu, aku sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tashih dengan lancar. Kemudian, akupun bermain sebentar bersama temanku, setelah capek,............Go Home

Batuk Semua

Published by Ismailovic under on Kamis, Maret 04, 2010
Sekarang itu musimnya batuk, oleh karenanya, didaerahku, banyak sekali yang batuk. Bahkan, hampir semua dirumahku itu batuk termasuk aku. Disekolahkupun banyak yang batuk. Tapi, meskipun batuk, kami tetap masuk. Mungkin karena tak terlalu parah. Tapi masalahnya, hari Sabtu ini aku akan menghadapi ujian Al-Qur'an. Ketika membaca Al-Qur'an, kalau batuk itu nggak enak rasanya buat membaca. Nafasku kayak nggak kuat dan selalu ada rasa ingin batuk, itulah kendala yang dirasakan orang batuk membaca Al-Qur'an. Selain aku, ada juga temanku yang mau tashih juga batuk, seperti Fadhil, bahkan nggak masuk sekolah, lho!. Semoga Fadhil nanti sudah bisa masuk alias sembuh. Batukku pun Alhamdulillah, sudah agak mendingan. Do'akan, ya! supaya sembuh. Kan!, kalau nilai tashihnya bagus, nanti ceritanya kan jadi lebih menyejukkan daripada nilainya jelek. Selain itu, aku juga akan berusaha supaya sehat dengan cara membawa obat kesekolah dan hati-hati dari virus yang disebarkan oleh teman-temanku ketika batuk. Akupun akan membeli jajan yang baik dan tidak membuat batuk. Itu semua adalah pengorbanan untuk mendapat nilai tashih yang bagus, tubuh yang sehat, dan satu lagi, supaya bisa ikutan P2D(Pengembangan Potensi Diri) kelas lima dengan kondisi yang prima pastinya, Amien!!!